Kisah Misteri di Sanggau Kalimantan Barat
Published under Cerita Horror Kalimantan, Tempat Berhantu
Assalamualaikum.wr.wb Nama saya
Muhammad Ardha Wardhana biasa dipanggil Pampam atau Sono. Saya akan
menceritakan pengalaman saya yang sampai sekarang membuat bulu kuduq
saya merinding, tapi maaf kalau ceritanya tidak seru.
Waktu itu saya baru pindah dari Tangerang ke Sanggau (sebuah kabupaten di Kalimantan Barat). Saya ke Sanggau karena ikut dengan orang tua saya yang juga pindah, dan saya pindah pada tahun 2010 silam, tepatnya pada saat pertandingan terakbar di dunia atau piala dunia.
Pada saat itu saya ikut Nobar (nonton bareng) di taman dekat jembatan gantung yang ada di lingkungan Kantu. Karena jarak dekat maka saya berjalan kaki dari rumah, rumah saya ada di jalan Ahmad Yani no 18 depan puskesmas. Saya berangkat nonton hanya seorang diri.
Ketika babak pertama usai saya ingin membeli rokok dan akhirnya saya pun mencari kios, namun semua kios tutup. Saya pun berjalan menyusuri jalan Ahmad Yani. Ketika saya menemukan gang, saya melihat diujung gang tersebut ada cahaya yang saya kira ada kiosnya. Saya pun mencoba memeriksa dan saya pun masuk gang tersebut.
Di gang tersebut ada sebuah surau yang terletak di tengah2 gang. Ketika saya mulai masuk gang saya mendengar suara "BRRR... Brrr", saya kira itu hanya suara mesin AC, dan saya pun melanjutkan berjalan tanpa curiga sama sekali. Ketika saya hampir mendekati surau tersebut saya mendengar suara "HUUU... HUUU", seperti wanita menangis. Karena hanya samar2 dan tertup oleh suara AC maka saya tetap berjalan.
Dan ketika Saya tepat berada di depan surau, suara tangisan wanita itu semakin keras terdengar. "HUUU... HUUU... HHHUUU... HUUUU". Saya sontak hanya terdiam, dan bulu kuduk saya langsung berdiri. Ketika saya menoleh kebelakang tak ada siapa2, dan saya menengok ke arah surau itu.
Alangkah kagetnya saya, karena disebelah surau itu adalah pemakaman, dan banyak pohon pisang. Saya pun berbalik arah untuk kembali nobar. Namun ketika saya berjalan, suara itu mengikuti saya. Saya pun lari sekuat tenaga dengen mengeluarkan bijuu mode (maklum pecinta Naruto) dan akhirnya saya sampai di tempat saya nobar tadi dan suara itu menghilang.
Esoknya saya demam tinggi... dan saya bertanya ke orangtua saya yang Asli Sanggau. Kata orangtua saya memang kalau orang baru biasanya di buat seperti itu hanya sebagai sebuah perkenalan saja...
Sekian cerita saya. Sekali lagi maaf bila ceritanya kurang seru. Wasalamulaikum wr.wb
Waktu itu saya baru pindah dari Tangerang ke Sanggau (sebuah kabupaten di Kalimantan Barat). Saya ke Sanggau karena ikut dengan orang tua saya yang juga pindah, dan saya pindah pada tahun 2010 silam, tepatnya pada saat pertandingan terakbar di dunia atau piala dunia.
Pada saat itu saya ikut Nobar (nonton bareng) di taman dekat jembatan gantung yang ada di lingkungan Kantu. Karena jarak dekat maka saya berjalan kaki dari rumah, rumah saya ada di jalan Ahmad Yani no 18 depan puskesmas. Saya berangkat nonton hanya seorang diri.
Ketika babak pertama usai saya ingin membeli rokok dan akhirnya saya pun mencari kios, namun semua kios tutup. Saya pun berjalan menyusuri jalan Ahmad Yani. Ketika saya menemukan gang, saya melihat diujung gang tersebut ada cahaya yang saya kira ada kiosnya. Saya pun mencoba memeriksa dan saya pun masuk gang tersebut.
Di gang tersebut ada sebuah surau yang terletak di tengah2 gang. Ketika saya mulai masuk gang saya mendengar suara "BRRR... Brrr", saya kira itu hanya suara mesin AC, dan saya pun melanjutkan berjalan tanpa curiga sama sekali. Ketika saya hampir mendekati surau tersebut saya mendengar suara "HUUU... HUUU", seperti wanita menangis. Karena hanya samar2 dan tertup oleh suara AC maka saya tetap berjalan.
Dan ketika Saya tepat berada di depan surau, suara tangisan wanita itu semakin keras terdengar. "HUUU... HUUU... HHHUUU... HUUUU". Saya sontak hanya terdiam, dan bulu kuduk saya langsung berdiri. Ketika saya menoleh kebelakang tak ada siapa2, dan saya menengok ke arah surau itu.
Alangkah kagetnya saya, karena disebelah surau itu adalah pemakaman, dan banyak pohon pisang. Saya pun berbalik arah untuk kembali nobar. Namun ketika saya berjalan, suara itu mengikuti saya. Saya pun lari sekuat tenaga dengen mengeluarkan bijuu mode (maklum pecinta Naruto) dan akhirnya saya sampai di tempat saya nobar tadi dan suara itu menghilang.
Esoknya saya demam tinggi... dan saya bertanya ke orangtua saya yang Asli Sanggau. Kata orangtua saya memang kalau orang baru biasanya di buat seperti itu hanya sebagai sebuah perkenalan saja...
Sekian cerita saya. Sekali lagi maaf bila ceritanya kurang seru. Wasalamulaikum wr.wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar